Laman

Friday, July 9, 2010

Obama Menyatakan Kembali Dukungan Atas Penjajah Israel

Share

GEMA Pembebasan. Dua pimpinan negara penjajah dunia kembali bertemu di Amerika untuk saling menguatkan komitmen atara kedua belah pihak. Presiden AS Barack Obama dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sekali lagi menegaskan komitmen Washington bagi keamanan Israel. Kehadiran Netanyahu di negeri tuannya itu juga mendapat sambutan dari para pengunjuk rasa yang memprotes blokade teroris Israel atas Gaza.

Barack Obama membuat perjanjian selama kunjungan perdana menteri Israel ke Gedung Putih, Selasa. Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan bahwa ia ingin melihat pembicaraan langsung perdamaian Timur Tengah dimulai lagi sebelum pembekuan pembangunan permukiman Israel berakhir pada akhir September.

Ia berbicara setelah mengadakan pembicaraan di Gedung Putih dengan PM Israel Benjamin Netanyahu, yang juga mengatakan itu waktu yang berharga untuk pembicaraan langsung dengan Palestina.

Obama mengatakan setelah pertemuan itu bahwa ia yakin Netanyahu akan "mengambil risiko untuk perdamaian" dan memujinya karena telah mencabut sejumlah pembatasan terhadap Jalur Gaza.

Obama meyakinkan Netanyahu bahwa konferensi internasional penciptaan Timur Tengah bebas nuklir, direncanakan pada tahun 2012, tidak akan memilih Israel yang memiliki persenjataan nuklir.

Obama memperingatkan bahwa upaya untuk memilih Isral mengenai program nuklirnya bisa merusak kesempatakan konferensi.

Selain itu, Obama mengatakan kepada Netanyahu bahwa Amerika Serikat akan terus bekerja sama dengan Israel untuk memastikan pengawasan dan kebijakan senjata tidak menghambat keamanan Israel.

Demikianlah, Barack Obama tidak jauh beda dengan para pendahulunya. Sekalipun Obama pernah bermukim di negeri semasa kecil, tetapi kebijakan-penjajahannya terhadap dunia Muslim mempertegas bahwa tak layak kaum Muslim di negeri ini berjabat tangan dengan Obama, apalagi sampai membanggakan.

Begitu pula persoalan Palestina tidak akan pernah berakhir dengan menyerahkan pada dunia internasional, kecuali Khilafah Rasyidah saja yang akan membebaskan Palestina. Insya Allah, tidak akan lama lagi.

No comments: