Laman

Monday, January 5, 2009

Hanya Dua Kata: Khilafah dan Jihad yang Bisa Menghentikan Kebiadaban Israel!

Share

Sudah sembilah hari, Israel dengan brutal membantai umat Islam di Gaza. Lebih dari 450 orang telah gugur sebagai syuhada’, dan 2300 lainnya menderita luka. Simpati dan reaksi pun berdatangan dari seluruh dunia. Aksi menggema di mana-mana untuk mengecam dan mengutuk kebiadaban Israel. Mulai dari negeri-negeri Arab dan non-Arab, bahkan di negara-negara Barat sekalipun. Semuanya mengecam dan mengutuk kebrutalan Israel.

AS dan negara Yahudi pun terdesak oleh opini dunia. Menlu AS, Condoleezza Rice pun mulai mencari kambing hitam. HAMAS dituding sebagai penyebab terjadinya tragedi pembantaian ini. AS takut situasi ini akan memburuk, dan terkena batunya. Kemarahan umat Islam kepada para penguasa mereka pun membuncah, sebagaimana yang ditunjukkan kepada rezim otoriter Mesir, Husni Mubarak, Raja Abdullah Yordania dan Raja Abdullah Saudi. Tidak mustahil, kemarahan ini akan berujung pada kejatuhan mereka, dan berdirinya Khilafah.

Karena umat Islam mulai sadar, bahwa hanya Khilafah yang bisa menyelesaikan masalah Palestina. Khilafahlah yang akan menyatukan seluruh potensi umat Islam dan mengumumkan jihad untuk melawan kebrutalan Israel dan sekutu-sekutunya.

Oleh karena itu, GEMA Pembebasan menyatakan :
1. Tindakan brutal Israel ini jelas merupakan tindakan biadab, yang bukan hanya harus dikecam dan dikutuk dengan keras, tetapi juga harus dihadapi dan dilawan dengan kekuatan yang sama. Sesungguhnya gelombang protes tiada henti yang dilakukan oleh umat Islam diseluruh dunia menunjukkan, bahwa mereka sesungguhnya ingin melakukan itu, dan dengan izin Allah mereka mampu mengalahkan Israel, namun para penguasa merekalah yang justru menjadi penghalang. Bukan hanya itu, para penguasa mereka jugalah yang telah menutup pintu perbatasan Palestina dengan negara mereka, sehingga anak-anak, kaum perempuan dan orang tua pun menjadi sasaran pembantaian brutal Israel.

2. Terhadap serangan brutal itu, AS dan negara-negara Barat justru memaklumi tindakan Israel, padahal serangan brural ini nyata-nyata merupakan tindakan terorisme, dan melanggar HAM. Ini membuktikan, bahwa HAM hanyalah omong kosong, yang hanya diperuntukkan buat AS dan sekutunya, tapi tidak untuk warga Palestina dan umat Islam. Serangan biadab Israel itu juga menunjukkan bahwa global war on terrorism itu hanyalah kedok untuk memerangi Islam. Bila sungguh-sungguh ingin memerangi teroris, mengapa tindakan ini dibiarkan dan para pejabat Israel yang bertanggung jawab juga tidak disebut teroris?

3. Menyerukan kepada penguasa negeri-negeri Muslim untuk segera mengerahkan kekuatan militernya untuk menghentikan kebiadaban Israel dan melindungi umat Islam di Palestina. Bila tidak, berarti para penguasa negeri-negeri Muslim telah mengkhianati Allah, Rasul dan orang-orang Mukmin, dengan membiarkan terjadinya pembantaian terhadap warga Palestina.

4. Menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk tidak sekedar mengecam kebiadaban Israel. Pemerintah Indonesia seharusnya mengirim Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke Palestina tanpa menunggu instruksi dari PBB. Karena, PBB jelas tidak bisa diharapkan berpihak kepada umat Islam yang ditindas. Organisasi dunia ini terbukti lemah di hadapan Amerika Serikat dan sekutunya. PBB selama ini justru hanya dijadikan legitimasi kepentingan negara-negara penjajah seperti AS.

5. Menyerukan kepada umat Islam untuk secara sungguh-sungguh berjuang demi tegaknya Khilafah, karena hanya Khilafahlah yang mampu menyatukan 1,4 milyar umat Islam di seluruh dunia dengan segenap potensi yang dimilikinya. Dengan kekuatan inilah, mereka akan memiliki kekuatan untuk melindungi diri, termasuk melawan kebiadaban seperti yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina sekarang ini. Khilafah akan memobilisasi tentara-tentara negeri-negeri Islam dan seluruh umat Islam dengan jihad fi sabilillah menghancurkan Israel dan negara-negara pendukungnya seperti AS dan sekutunya.

No comments: