Laman

Tuesday, December 2, 2008

Benarkah Jamaah Askar Tayyibah Pakistan Dibalik Aksi Teror Mumbai ?

Share

Setelah isu keterlibatan "Deccan Mujahidin" India dalam aksi teror di Mumbai tidak bisa dibuktikan, kini giliran Jamaah Askar Tayyibah disebut-sebut sebagai kelompok yang menjadi afiliatif para pelaku serangan teror. Benarkah ?

Pemerintah India kemarin menyatakan secara resmi menuduh pelaku serangan teror Mumbai berjumlah 10 orang, keseluruhannya berasal dari Pakistan. Mereka menggunakan sarana angkutan laut untuk sampai ke kota Mumbai. Ke-10 pelaku serangan dilatih selama selama berbulan-bulan di Pakistan oleh kelompok " Askar Tayyibah Pakistan". Pemerintah India mendesak Pakistan untuk bergerak cepat untuk memburu jaringan kelompok ini agar aksi teror Mumbai tidak terulang kembali.

Kemlu India kemarin sore juga memanggil Dubes Pakistan di New Delhi, Syahid Malik untuk menyampaikan bahwa pelaku serangan adalah elemen-elemen militan dari Pakistan.

Menanggapi tuduhan tersebut, Pakistan menyatakan pemerintahannya mengutuk keras aksi teror Mumbai dan menyatakan tidak memiliki kaitan dengan kelompok Askar Tayyibah seperti dituduhkan. Pemerintah Pakistan juga mengakui aparat keamanannya hingga kini masih belum mampu mencegah aksi-aksi teror oleh kelompok-kelompok militan yang dilancarkan melalui wilayahnya.

Sumber penyidik India menyebutkan para pelaku serangan teror Mumbai telah berlatih selama berbulan-bulan di Pakistan. Menurut mereka, informasi ini didapatkan dari keterangan salah seorang pelaku serangan Ajmal Amr Kamal, satu-satunya pelaku serangan yang berhasil ditangkap hidup-hidup oleh pihak Apkam India.Ajmal juga mengaku menerima perintah dari para pimpinannya di Pakistan.

Sumber tersebut juga mengatakan bahwa "Jamaah Askar Tayyibah" yang melatih mereka sebelum melakukan serangan. Sebagian besar dari pimpinannya adalah eks tentara Pakistan. Selama pelatihan, mereka belajar menggunakan senjata, membuat bom, strategi penyelematan di darat, laut dan udara serta kebiasaan makan.

Namun tuduhan tersebut dibantah oleh kelompok Askar Tayyibah melalui jubirnya di Srinagar seperti dikutip Al Arabia membantah kelompoknya terlibat dalam aksi teror di Mumbai.

Beberapa pengamat masalah gerakan radikal mengatakan bahwa kelompok Askar Tayyibah memiliki hubungan dekat dengan dinas intelijen militer Pakistan . Namun sejak tahun 2002, pemerintah Pakistan tidak lagi memfasilitasi organisasi ini bahkan menyatakan terus memeranginya, setelah kelompok ini terbukti terkait dengan usaha pembunuhan mantan Presiden Pakistan, Bervez Musharraf tahun 2004.

Dalam diskusi acara "Panorama" yang disiarkan Channel Al Arabiya pada 29/11, pengamat masalah Gerakan Islam, Najah Muhammad Ali mengatakan aksi teror Mumbai memiliki dimensi dan dampak yang besar tidak hanya terhadap kondisi keamanan internal India saja, namun juga dapat mempengaruhi situasi konflik India- Pakistan dan kawasan. Menurut Muhammad, aksi teror Mumbai akan memicu kembali ketegangan hubungan hindustan dengan komunitas muslim yang mencapai 150 juta jiwa (13 persen). Serangan ini diperkirakan akan meningkatkan sentimen anti Islam dan kaum muslimin.

Terkait dengan kelompok pelaku serangan, Najah mengatakan siapapun kelompok yang melancarkannya, yang jelas kelompok ini memiliki dukungan dana, logistik dan pengalaman ke-intelijenan yang mapan dan tidak mungkin dilakukan oleh 10 orang. Selain itu, menurut Najah, kelompok yang berhasil melancarkan aksi teror selevel aksi teror Mumbai jelas memiliki jaringan regional atau paling tidak disuplai oleh pihak-pihak yang memiliki jaringan internasional.

Profil Harakah Askar Tayyibah Islamiyah
Gerakan Askar Tayyibah Islamiyah didirikan tahun 1989 oleh pendirinya Hafiz Muhammad Said. Kelompok ini merupakan sayap milisi bersenjata dari organisasi Markaz Dakwah Wal Irsyad Islami (Pusat Dakwah dan Penyuluhan Islam) di Pakistan. Pusat kegiatan organisasi ini di Muridki, dekat kota Lahor, Pakistan bagian timur.

Gerakan Askar Tayyibah Islamiyah berdiri dengan latar belakang perlawanan terhadap pemerintahan India di Khasmir untuk mengembalikan kedaulatan wilayah Khasmir bagi umat Islam. Organisasi ini oleh AS telah dimasukan sebagai kelompok teroris dalam daftar list, sementara di Inggris dan sejumlah negara-negara Barat, organisasi dinyatakan sebagai kelompok terlarang.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa pendirian gerakan ini terkait erat dengan Dinas Intelijen Militer Pakistan. Pendiri gerakan, Hafiz Salim Said juga ditenggarai menerima bantuan dana dan fasilitas dari Badan Intelijen Pakistan dan bahkan diberikan sebidang tanah di dekat kota Lahore sebagai tempat pusat kegiatan dan pembentukan sel-sel militan.

Tapi Muhammad Said Hafiz yang pernah berjuang di Afghanistan pada tahun 80-an menyatakan keluar dari Askar Tayyibah sejak 2002 dan mendirikan organisasi baru "Jamaah Dakwah". Menurut Juru bicara yang mengatasnamakan Said, Yahya Mujahid kepada Franchise Press mengatakan bahwa organisasi Jamaah Dakwah tidak memiliki kaitan dengan organisasi-organisasi bersenjata. Sejak tahun itu, menurut Yahya Mujahid, kantor Askar Tayyibah kini dijadikan pusat pengajaran agama dan aktivitas Muhammad Said sendiri hanya berkutbah dan ceramah di sejumlah masjid.

Menurut Yahya, Askar Tayyibah kini dipimpin oleh Abdullah Wahid Khasmiri. Kegiatan kelompok ini lebih memfokuskan pada gerakan-gerakan perlawanan di Khasmir untuk memerdekaan wilayah ini.

Terlepas dari siapa pelakunya, yang jelas aksi teror Mumbai berdampak cukup negatif terhadap kepentingan umat islam baik di India maupun bagi usaha pembebasan Khasmir. Aksi teror Mumbai jelas akan digunakan oleh Pemerintah India sebagai justifikasi untuk lebih "represif" terhadap penyelesaian masalah Khasmir, disisi lain aksi teror bom Mumbai juga akan mengorek luka lama konflik muslim India dengan mayoritas hindustan, sehingga dikhawatirkan aksi-aksi islam-phobi yang dialamatkan kepada warga muslim akan terus meningkat. Salam Pembebasan [SI]

No comments: